Nonton Liga Inggris secara langsung

SEBAGAI pemegang hak siar langsung Liga Inggris selama tiga musim hingga tahun 2016, OrangeTV menyelenggarakan program nonton Liga Inggris secara langsung di London untuk distributor-distributor terpilih.  Dari Aceh, wakil yang diberangkatkan adalah Master Parabola sebagai master dealer untuk Provinsi Aceh.
Tanggal 9 Februari 2014, tepat pada pukul 01.45 WIB, kami terbang ke Abu Dhabi International Airport dari Soekarno-Hatta, Banten. Ini merupakan pengalaman pertama kami terbang ke Inggris dalam rangka menyaksikan Liga Primer Inggris secara langsung antara Arsenal vs Manchester United pada tanggal 12 Februari 2014 di Emirates Stadium, kandangnya Arsenal.
Sebanyak tiga kali dilakukan security check dan passport checking oleh petugas bandara semua mereka menanyakan, “Mau ngapain ke Manchester, London?” Ketika saya jelaskan bahwa saya mau menonton laga Arsenal vs MU, petugasnya hampir semua terperanjat kaget. Seolah mereka tak percaya.
Sebenarnya, saya pun tidak percaya bahwa saya diberi ssebuah kehormatan oleh perusahaan tempat saya bekerja untuk mendapatkan kesempatan ini. Sebagai putra Aceh, bagi saya ini benar-benar sebuah mimpi yang menjadi kenyataan, di samping saya pribadi adalah salah satu fans berat Manchester United, walaupun akhir-akhir ini prestasinya di Liga Inggris tidak begitu menggembirakan.
Rute yang kami tempuh adalah Jakarta-Abu Dhabi-Manchester-Liverpool-London. Mengapa seperti itu rutenya, karena kami juga berkunjung ke stadion-stadion klub besar di kota yang kami lewati itu.
Selama delapan jam perjalanan dari Jakarta-Abu Dhabi, tak ada kendala yang berarti. Makanan yang dihidangkan maupun situasi di dalam pesawat sangatlah nyaman. Malah saya bisa browsing dan berkomunikasi dengan keluarga di Aceh. Cuma yang perlu diperhatikan selama perjalanan adalah suhu di dalam pesawat, 18 derajat Celcius. Saya berharap disiapkan pakaian hangat yang cukup nyaman, tapi tak ada.
Abu Dhabi International Airport terkenal dengan tingkat security yang sangat tinggi. Maka tak heran pada saat security check, semua benda berbahan dasar logam yang melekat di tubuh penumpang harus dilepas, termasuk sepatu. Begitu pula jam tangan, cincin, dan tali pinggang. Ini karena airport ini melayani penerbangan ke seluruh dunia, seperti tagline mereka “From Abu Dhabi to The world”, jadi tingkat keamanannya harus benar-benar terjaga. Bandara Internasional Abu Dhabi ini sekitar 30 menit perjalanana darat dari pusat Kota Abu Dhabi.
Dalam perjalanan dari Abu Dhabi ke Manchester tidak berbeda jauh seperti pada saat perjalanan dari Jakarta ke Abu Dhabi. Makanan yang disajikan juga masih nasi, halal tentunya.
Saya saksikan di sebagian sudut airport sedang dilakukan pengembangan. Kabarnya, setelah tahun 2015 airport ini akan mampu melayani 20 juta penumpang per tahunnya.
Kemudian, dari Abu Dhabi saya lanjutkan perjalanan selama delapan jam ke Manchester. Tiba di Manchester, langsung disambut oleh suhu 3 derajat Celcius. Brrr, luar biasa dinginnnya.
Agar tak buang-buang waktu, saya langsung berangkat ke Kota Liverpool yang sangat terkenal dengan klub bola Liverpool FC dan grup musik The Beatles-nya. Hanya 45 menit menggunakan bus yang sudah diatur suhu di dalamnya ke 25 derajat Celcius, sehingga sama seperti naik bus di Indonesia juga.
Di Liverpool juga ada museum grup musik The Beatles. Di sini kita bisa merasakan bagaimana perjalanan hidup anggota grup musik tersebut. Setelah itu, saya lanjutkan perjalanan ke stadion sepakbola bersejarah, yaitu Stadion Anfield yang sangat angker bagi lawan-lawan Liverpool di Liga Primer Inggris, terutama pada musim kali ini.
Selain mengunjungi Emirates Stadium di London untuk menyaksikan pertandingan langsung, saya juga mengunjungi beberapa stadium seperti Anfield (Liverpool), Old Trafford the Theater of The Dream (Manchester United), dan Stamford Bridge (Chelsea). Sungguh, rangkaian pengalaman yang tak terlupakan. 
[email penulis:zaldonk@yahoo.com]

0 komentar:

Posting Komentar