Menjaga Keseimbangan Lahir-Batin

MASJID Tun Abdul Aziz atau lebih akrab disapa Masjid Bulat memang tak pernah sepi dari kegiatan hebat dan fantastis. Baru-baru ini badan kemakmuran masjid ini mengadakan training of trainer (ToT) Aljabari, sebuah konsep dan kaidah baru tentang belajar cepat menulis, membaca, dan memahami hukum tajwid Alquran. Kaidah Aljabari ini juga dapat dipelajari maksimal dalam 30 jam.
Keistimewaan ini telah diteliti dan dibuktikan oleh Centre of Quranic Research University Malaya. Selain itu, program ini juga sangat cocok untuk “masyarakat istimewa” (istilah etnis Malaysia untuk kaum autis, tunanetra, dan tunarungu). Program ini pada akhirnya mendapatkan perhatian dan apresiasi besar dari berbagai pihak.
Berbeda dengan program sebelumnya yang lebih menekankan pada aspek rohani, minggu ini pengelola Masjid Bulat kembali menyuguhkan program-program yang lebih membumi, atraktif, dan menyentuh sisi jasmani masyarakat. Mereka menamainya “Minggu Kesihatan”. Program ini dikhususkan bagi komunitas yang tinggal di daerah Seksyen 14 dan sekitaran Petaling Jaya. Kegiatan yang mengusung tema “Sihat itu aset” digelar sejak 2 sampai 9 Maret 2014.
Rangkaian acara ini dibuka dengan program jantung sehat melalui senam aerobik, fun walk, dan fun bike dari pukul 7.00 am hingga selesai di kawasan Masjid Tun Abdul Aziz.
Ratusan partisipan yang sudah berkumpul dari pagi tidak dipungut biaya apa pun, bahkan panitia menyediakan baju kaos, makanan, dan berbagai hadiah lainnya. Rangkaian acara ini kemudian ditutup dengan kuliah duha atau ceramah agama tentang pentingnya menjaga kesehatan jasmani dan rohani serta diakhiri dengan “cabutan bertuah” atau sejenis doorprize.
Tak hanya itu, program ini juga menampilkan rangkaian kegiatan menarik dan bermanfaat lainnya, seperti pemeriksaan kesehatan bagi warga, konsultasi kesehatan, membuka klinik kesehatan bagi kaum wanita dan anak-anak, perawatan dan terapi, serta pelaksanaan derma darah (donor darah). Menurut panitia, hal ini dilakukan untuk membuka “keran” silaturahmi antarmasyarakat, baik sesama muslim maupun dengan nonmuslim, membongkar berbagai stigma negatif masyarakat khususnya yang nonmuslim terhadap eksistensi masjid, serta menarik minat masyarakat muslim untuk lebih cinta dan dekat kepada masjid. Yang juga paling penting adalah upaya masjid untuk menyeimbangkan dan memperhatikan kebutuhan lahir batin atau rohani dan jasmani umat. [email penulis: ismuridha07@gmail.com]

0 komentar:

Posting Komentar