Pelajar Aceh Menjadi Peternak di Amerika

LIMA bulan sudah saya berada di Amerika Serikat (AS) mengikuti program pertukaran pelajar. Berbagai pengalaman baru telah saya rasakan. Tak terasa, tinggal beberapa bulan lagi saya harus kembali ke Tanah Air.
Selama lima bulan terakhir, hal yang tidak lepas dari keseharian saya adalah menjadi seorang peternak. Tidak lain adalah karena saya tinggal bersama orang tua angkat yang pekerjaannya memang beternak. Di sebagian wilayah di Ohio, mayoritas penduduknya memang bermata pencaharian sebagai peternak.
Di tempat saya tinggal, keluarga angkat saya memiliki tiga ekor kuda, empat itik, dua anjing, beberapa ekor ayam, dan beberapa ekor kucing. Saya yang sekarang menjadi bagian dari keluarga peternak ini sehari-hari turut membantu memberi makan binatang-binatang tersebut.
Masing-masing anggota keluarga kebagian tugas tersendiri. Saya biasanya mendapat tugas memberi makan kuda setiap sore, adik angkat saya mendapat tugas memberi makan anjing dan kucing, sedangkan orang tua angkat saya memberi makan ayam dan itik setiap pagi dan sore.
Tugas saya pun terbilang cukup mudah. Hanya memberikan setiap ekor kuda satu ember kecil biji-bijian dan beberapa rumput kering (jerami). Tidak hanya memberi makan, terkadang saya juga ikut membantu orang tua angkat saya mengurusi binatang yang sedang sakit. Misalnya baru-baru ini salah satu kuda kami terkena infeksi kulit yang lumayan parah. Darah dan nanah tak berhenti mengalir dari kulitnya yang terinfeksi. Kondisi ini cukup membuat kami sekeluarga panik.
Sebagai solusinya, keluarga angkat saya menghubungi dokter hewan terdekat. Setelah ditangani dengan intensif, akhirnya kini kondisi kuda kesayangan keluarga kami mulai membaik. Ini merupakan pengalaman yang sangat menarik bagi saya yang sebelumnya tidak pernah berurusan dengan hewan ternak. Saya sungguh sama sekali tidak keberatan dengan pekerjaan ini. Semua ini saya niatkan sebagai ibadah.
Di musim dingin seperti ini, hewan-hewan ini tentu saja memerlukan perhatian lebih. Misalnya, kami harus memasukkan mereka ke kandang yang tertutup. Tidak seperti perlakuan di musim panas yang kami biarkan saja mereka berada di luar kandang.
Di musim dingin ini kami juga harus memperhatikan persediaan air minum mereka yang sering membeku karena suhu yang sangat dingin. Bahkan kami juga menemukan beberapa ayam yang mati membeku.
Hal lain yang cukup menarik, banyak high school (SMA) di AS yang memiliki kelas untuk siswa yang suatu saat ingin menjadi peternak. Kelas ini disebut FFA (Future Farmers of America). Tidak hanya murid laki-laki, tapi juga banyak sekali murid perempuan yang menjadi bagian dari kelas ini. Saya tidak menyangka ada juga remaja AS yang tertarik ingin menjadi peternak, hal yang mungkin tidak kita temukan pada remaja Aceh di abad ini.
Pendaftaran pertukaran pelajar Bina Antarbudaya Chapter Banda Aceh akan dibuka pada Maret 2014 nanti dan khusus untuk siswa kelas X (sepuluh) SMA/sederajat ke Eropa, Amerika, dan Asia-Pasifik. Info bisa dilihat di www.binabudaceh.blogspot.com. Ayo teman-teman, siapkan diri kamu. Ini kesempatan emas, sekali seumur hidup. 
[email penulis: shafvina@yahoo.com]

0 komentar:

Posting Komentar