Tip Masuk ke “Taman Surga”

SECARA bahasa, Raudhah berarti taman. Raudhah merupakan salah satu ruangan di Masjid Nabawi yang banyak dimasuki jamaah untuk memanjatkan doa. Letaknya antara pertapakan rumah Nabi Muhammad tempo dulu dengan mimbar Masjid Nabawi. 
Luas Raudhah dari arah timur ke barat sepanjang 22 meter dan dari utara ke selatan sepanjang 15 meter. Luasnya yang hanya 144 meter persegi itu tak sebanding dengan jutaan jamaah yang berebut ingin masuk ke sana. Ke “teritorial” seluas 144 meter inilah seluruh umat Islam yang mengunjungi Masjid Nabawi, berebutan masuk.
Di lokasi ini juga terdapat kuburan Rasulullah saw dan dua sahabatnya, Abubakar dan Umar radhiallahu’anhu. Lokasi ini selalu ramai oleh pengunjung. Berbeda dengan sejumlah pojok lainnya di Masjid Nabawi.
Terkait keutamaan Raudhah dalam salah satu hadisnya yang diriwayatkan Imam Bukhari, Rasulullah saw bersabda, “Antara rumahku dengan mimbarku adalah Raudhah yang merupakan taman di antara taman-taman surga.”
Ke tempat yang penuh berkah inilah selama di Madinah saya bersama 76 jamaah umrah asal Aceh menyempatkan diri berkunjung. Di samping berzikir dan berdoa untuk kepentingan personal dan keberkahan keluarga, di tempat ini kami juga bermunajat agar negeri Aceh yang kami cintai selalu diberkahi dan dalam lindungan Allah.
 Tanda Raudhah
Bagi jamaah yang pertama kali berkunjung ke Masjid Nabawi, tiang-tiang putih dengan ornamen kaligrafi yang khas dan juga karpet warna hijau yang menutupi lantai dapat menjadi pertanda tempat diijabahkan doa itu. Warna karpet di Raudhah ini berbeda dengan warna karpet di areal lain di Masjid Nabawi yang berwarna merah.

Lokasi ini merupakan bagian dari area saf lelaki, hanya terbuka untuk perempuan pada jam tertentu, saat duha dan setelah shalat Zuhur. Bukan hal yang mudah untuk bisa memasuki Raudhah, terutama bagi kita kaum perempuan. Salah satu cara adalah usahakan datang pada awal pintu masjid dibuka. Jika sudah berhasil masuk setelah berjuang berdesak-desakan, manfaatkan waktu yang ada sebaik mungkin. Di Raudhah suara takbir, tahmid, dan tahlil diiringi dengan selawat kepada Rasulullah saw dan lirihnya doa bercampur jadi satu. 
Butuh kesabaran 
Dibutuhkan kesabaran tinggi di Raudhah, karena saat kita shalat ada saja jamaah lain berdiri di depan kita sehingga kita tak bisa rukuk dan sujud. Ada saja jamaah lain yang memaksakan diri untuk minta duduk. Kepala/bahu dilangkahi atau tertendang, tangan terinjak, dan perlu hati-hati di saat sujud karena sangat berbahaya jika leher Anda terinjak jamaah lain. Sepanjang amatan saya, jamaah dari Asia adalah jamaah yang paling sopan di Raudhah, sangat berbeda dengan jamaah dari benua lainnya, terutama saudara kita dari Afrika. 

Cara paling aman ke Raudha adalah bersama teman, shalat bergantian, dan saling menjaga ketika sedang shalat. Kadang-kadang kita saksikan antarjamaah saling melotot dan emosi. Nah, di sinilah kesabaran kita diuji, tidak selayaknya kita berantam di saat beribadah di tempat yang sangat mulia di sisi makam Nabi ini.
 Tip ke Raudhah
Berikut sejumlah tip dalam menggapai Raudhah. Di antaranya, pastikan  informasi jam di bukanya Raudhah. Berbeda dengan untuk jamaah laki-laki yang di buka 24 jam, untuk jamaah perempuan hanya pukul 07.00-24.00 waktu Madinah, ba’da shalat subuh, zuhur, dan isya. Selanjutnya masuklah dalam keadaan bersuci/berwudhuk. Bila ingin berwudhuk, kamar mandi dan tempat wudhuk ada di muka halaman masjid.

Jamaah wanita dilarang membawa kamera poket/kamera canggih. HP/ponsel berkamera masih diizinkan dibawa masuk.  Bawalah tas kresek/kantung untuk menyimpan sandal/sepatu Anda ketika masuk ke dalam masjid, jika tidak menitipkan di kotak yang disediakan. Ingatlah nomor kotak penyimpan agar mudah mencarinya saat pulang.
Sebisa mungkin tidak pergi ke Raudhah sendiri untuk manula, karena kondisi Raudah yang sempit dan jamaah yang berdesak-desakan, bisa berakibat fatal. Tetaplah bersabar ketika menunggu giliran antrean, ikuti petunjuk dari askar pembimbing maupun yang berjaga di Raudhah.
Tunaikan shalat sunah dua rakaat (mutlaq, taubah, hajat, dan lain-lain) ketika berada di Raudhah. Banyaklah berdoa ketika dalam keadaan sujud terakhir. Jangan berdoa sambil berdiri, menengadahkan tangan atau dengan membawa catatan. Berdoalah ketika bersujud. Kalau Anda berdoa sambil berdiri, maka Anda akan diusir segera oleh askar guna memberikan kesempatan kepada jamaah yang mengantre di belakang.
Berdoalah dengan bahasa kita sendiri. Allah Mahatahu apa yang kita panjatkan. Maksimalkan waktu yang kita punya untuk berdoa. Segera tinggalkan Raudhah jika sudah cukup. Beri kesempatan jamaah lain.
Semoga pengalaman dan beberapa tip berkunjung ke Raudhah ini bermanfaat bagi pembaca Serambi Indonesia jika suatu waktu nanti berkunjung ke Raudhah; taman di antara sejumlah taman surga.
[email penulis: bundanurasiah@gmail.com]

0 komentar:

Posting Komentar