Solidaritas Orang Mesir

SELAIN sebagai pusat perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya Islam, Mesir juga dikenal sebagai bangsa yang memiliki peradaban sangat tinggi. Terbukti dengan adanya penemuan artefak-artefak kuno dan bermacam bangunan yang menggambarkan bagaimana kehidupan bangsa Mesir kuno yang hidup ribuan tahun Sebelum Masehi itu.
Pencapaian-pencapaian peradaban Mesir kuno, antara lain, adalah  teknik pembangunan monumen, seperti piramid dan kuil, pengetahuan matematika, teknik pengobatan, seni arsitektur, dan bermacam ilmu.
Tak hanya dari segi peradaban, di lain sisi bangsa Mesir juga terkenal sebagai bangsa yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan, sebagaimana diungkapkan oleh sebagian besar pakar sejarah Barat yang mempelajari tentang peradaban Mesir kuno.
Dalam pemahaman bangsa Mesir kuno, mereka mempunyai pemahaman yang beragam tentang masalah ketuhanan, mulai dari menyembah Sungai Nil yang mereka anggap sebagai sumber kehidupan pada masa itu, menyembah hewan, dewa, sampai dengan menyembah raja-raja, hingga akhirnya datanglah agama Islam yang dibawa oleh salah seorang sahabat Rasulullah, yaitu Amru bin ‘Ash.
Setelah Islam masuk ke Mesir, bangsa Mesir sangat memegang teguh nilai-nilai yang dibawa oleh agama Islam sendiri. Di antara nilai-nilai Islam yang sangat kental dalam kehidupan orang Mesir adalah tingginya rasa sosial yang dimiliki oleh bangsa ini. Hal inilah yang membuat saya sebagai orang asing yang tinggal di Mesir merasa terkagum-kagum ketika bisa secara langsung merasakannya.
Di antara contoh yang nyata dan sering terjadi adalah mudahnya semua akses transportasi di jalanan bagi orang yang memiliki keterbatasan fisik, baik orang yang sudah berumur lanjut maupun yang cacat fisik. Hal ini bukan karena canggihnya teknologi transportasi yang ada di Mesir, melainkan karena budaya orang Mesir yang suka tolong-menolong. Bagi orang tunanetra, misalnya, mereka tak perlu khawatir ke luar rumah sendirian karena pasti akan ada orang yang selalu membantu mereka mulai ke luar dari rumah sampai kembali lagi dengan selamat dan tak akan tersesat.
Saya sendiri pernah merasakan langsung hal itu ketika menuntun seorang kakek tunanetra yang baru turun dari angkot. Ketika itu kami satu angkot. Setelah turun, sopir angkot itu meminta saya menuntun kakek tadi menuju gerbong kereta api listrik bawah tanah untuk pulang ke rumah. Saya pun langsung menyanggupinya, karena saya juga menuju ke gerbong kereta. Dalam perjalanan beliau banyak bertanya tentang saya. Ketika beliau tahu bahwa saya bukan orang asli Mesir, beliau sangat kagum dan berkata: Ternyata bukan cuma orang Mesir yang suka menolong. Mendengar hal itu saya cuma bisa tersenyum. Sambil terus melanjutkan perjalanan, beliau menasihati saya sebagai seorang penuntut ilmu yang merantau jauh dari negeri asal.
Sebelum sampai di gerbong kereta, saya terpaksa harus berpisah dengan beliau, karena arah yang kami tuju berbeda. Melihat saya yang sedang bingung, orang Mesir yang ada di sana langsung menghampiri kami. Ternyata orang itu sudah paham dengan apa yang sedang saya rasakan, tanpa banyak bicara dia langsung memegang tangan si kakek dan menuntunnya. Sebelum berpisah, saya tak lupa meminta pada si kakek didoakan supaya dimudahkan dalam ujian semester II yang sedang saya hadapi di Al-Azhar.
Rasa sosial yang tinggi ini bukan hanya antara sesama orang Mesir, tetapi juga dirasakan oleh orang asing yang tinggal di sini, khususnya para penuntut ilmu. Tak jarang para mahasiswa mendapatkan bantuan uang dari orang Mesir dalam jumlah besar dan ini sangat membantu kelancaran kuliah mahasiswa yang tinggal jauh dari negaranya.

Melihat dan merasakan kebaikan orang Mesir ini mengingatkan saya akan Tanah Rencong tercinta yang masyarakatnya juga terkenal sangat menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman dan sosial, walaupun akhir-akhir ini nilai-nilai itu mulai terkikis seiring era globalisasi yang sangat berpengaruh dalam kehidupan masyarakat. Semoga nilai-nilai yang positif ini terus terjaga di bumi Seuramoe Mekkah ini. Amin. [email penulis: fazlul.ridha@yahoo.com]

0 komentar:

Posting Komentar